Niat itu punya kekuatan luar biasa. Jika niat itu lurus sering membuahkan di luar dugaan. Sebaliknya, niat yang ragu" acap berujung jeblok. Atau, kalaupun di paksakan, sering berakhir dengan ngedumel di hati dan menyalahkan orang lain.. Bekerja, bertetangga, dan bertemanpun tak lepas dari niat. Niat untuk mengapdi, menjalin persaudaraan, atau apapun. Mengoreksi diri sendiri adalah cambuk agar kita bisa berlari kencang.. Memang kita kadang cenderung nikmat untuk berilusi. Puas dengan diri sendiri... Kita mungkin sadar memasuki api yang menyala.. Tapi belum menyadari akhibatnya... Sering kali kesadaran itu muncul belakangan, setelah langkah terbentur kanan kiri dan setelah kayu berubah arang... Kita pasti pernah mengalami bahwa marah itu tidaklah nyaman... Nafsu itu hanya akan membuat nafas tersendat di leher, tubuh jadi lungkrah dan energi terkuras.."Minumlah biar marahmu hilang" kata orang tua..!! Orang bijak mampu mengatasi pertentangan antara gelap dan terang.., baik dan buruk.. Kenikmatan dan rasa sakit.., penghinaan dan penghormatan dari dalam diri sendiri..!!Dia menyadari bahwa hidup di sebut sebagai penderitaan- terdengar pesimistis, walau itu realitas- di ubah menjadi kenikmatan..!!! Sesungguh nya hidup itu di penuhi refleksi.. Jika bertemu dengan orang yg di penuhi cinta, maka hati kita pun terefreksi oleh cinta.. Pertemuan dengan orang gelisah menghadirkan kegelisahan...!! Maka pada sesama yang baik adalah memberi cinta, dan bukan kebencian.. Kesucian pikiran itu akan menular dalam tempo lama ato sekilas.. Tergantung dari niat dalam diri kita..!!